TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 164 Klender, Jakarta Timur, bernama Siti Marfuah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih. Per hari ini, Minggu 19 Mei 2019, Siti terhitung sudah enam hari dalam perawatan di Intensive Care Unit (ICU).
Baca:
Petugas KPPS Tangerang Meninggal, Korban Menjadi 9 Orang
"Dibawa ke rumah sakit pada Senin, 13 Mei 2019 dan dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Besoknya langsung dipindah ke ICU sampai sekarang," kata kakak Siti, Muhammad Yusuf Meran, saat ditemui Tempo di rumah sakit, Minggu 19 Mei 2019.
Yusuf tak menjelaskan kondisi sakit yang diderita adiknya itu. Alasannya, belum mendapatn keterangan dari dokter. Tapi, Yusuf menambahkan, adiknya itu pernah dirawat sebelumnya, tepatnya 4-9 Mei 2019.
"Waktu itu Hb (Hemoglobin) dia rendah sampai tiga. Ketika Hb-nya naik sepuluh, dia diperbolehkan pulang," kata Yusuf menerangkan.
Baca:
Ani Hasibuan Sangkal Racun dan Pembantaian KPPS, Ini Jawab Polisi
Yusuf adalah Ketua KPPS 164 Klender. Siti dan beberapa orang lain menjadi anggotanya. Yusuf mengatakan, pekerjaan selama pemungutan suara memang sangat berat. Adiknya dan anggota Yusuf lain disebutnya kewalahan.
"Kami mulai kerja dari pagi sampai malam jam 24.00, besoknya mulai kerja lagi dari pagi sampai jam 02.00 pagi hari berikutnya," kata dia.
Yusuf mengatakan, adiknya belum menerima sumbangan apa pun dari pemerintah maupun KPU. Yusuf mengaku tak terlaklu memikirkannya. "Dia kembali sehat saja sudah cukup bagi saya," katanya.
Baca:
Ratusan Petugas KPPS Gugur, Dr Ani Hasibuan Akan Gugat Media Ini
Pada Pemilu 2019, kasus petugas KPPS sakit dan meninggal mendapat perhatian luas. Pasalnya, data Kementerian Kesehatan pada Rabu, 15 Mei 2019, menyebutkan bahwa petugas KPPS yang sakit mencapai 11.239 orang dan korban meninggal 527 jiwa dari 28 provinsi.